Seringkali kita melihat orang dewasa melamar pekerjaan namun masih diantar oleh orang tuanya, sang anak kurang percaya diri tanpa kehadiran orang tuanya padahal sudah dewasa. Hal lain yang sering kita lihat adalah banyaknya remaja "galau", remaja yang mudah putus asa karena gagal dalam ujian atau permasalahan remaja lainnya. Ini adalah gambaran kehidupan disekitar kita yang menunjukkan bahwa kurangnya pendidikan kepada anak terutama tentang "kemandirian" yang dapat menunjang anak dalam memiliki "daya juang" sehingga sang anak tidak mudah putus asa atau sering "galau".
Pada kurikulum 2013 yang telah ditetapkan oleh Kemendiknas pada tiap proses pembelajarannya sangat dituntut anak untuk mandiri, mulai dari kemandirian sikap, analisis, kemauan menyelesaikan tugas semuanya bergantung kepada daya juang anak dan kreativitas yang dimiliki sang anak.
KB TK Ar Rasyid sadar bahwa "mandiri" pada anak adalah suatu yang mesti ditanamkan sejak dini. Proses mandiri pada anak dapat dimulai dari diri anak sendiri yaitu atribut-atribut yang melekat pada anak seperti sepatu, kaus kaki, baju, tas, dan sebagainya yang harus menjadi tanggung jawab sang anak baik cara memakai, menyimpan, dan menggunakan.
Dalam proses ini perlu adanya dukungan dan kerja sama dari orang tua sehingga proses pembelajaran ini dapat menjadi karakter yang mendasar bahwa sang anak dapat melanjutkan perilaku mandiri di rumah dan lingkungan mereka. Misalnya orang tua dapat berpesan kepada anak saat mengantar ke sekolah "Nak, kali ini mama tinggal ya, disini bermain sama bunda, nanti siang mama jemput lagi".
Perlu ditekankan bahwa dengan adanya karakter "mandiri" pada anak dapat menimbulkan daya juang pada anak sehingga bermanfaat bagi dirinya dalam menghadapi permasalahan, menggapai cita-cita, dan tidak bergantung pada orang lain.
Semoga apa yang kami upayakan mendapata ridho Allah SWT, amin.